Teknik Menyulam Kain Jepang Yang Berhasil Diaplikasikan Jadi Motif Sneakers – Sneakers berkas on merupakan salah satu tipe sneakers yang jadi kesukaan mayoritas orang. Sneakers tipe ini memanglah didesain buat mempermudah konsumennya kala menggunakan sepatu. Tidak hanya gampang dipakai, estimasi orang lebih memilah sneakers merupakan konsep serta motifnya yang beraneka ragam.
Teknik Menyulam Kain Jepang Yang Berhasil Diaplikasikan Jadi Motif Sneakers
Baca Juga : Rajutan Cantik dari Sulaman Seutas Benang
superziper – Betul! Perihal ini membuat sneakers lebih dari semata- mata dasar kaki. Dapat pula dijadikan selaku alat daya cipta. Wakai juga termotivasi buat mengutip metode sumbat kain selaku corak terkini pada sneakers. Boro, metode memSulam kain asal Jepang diterapkan dalam koleksi sneakers terkini Wakai.
Di mana Wakai memperkenalkan 2 siluetnya, ialah Wakai Atsui serta Wakai Hashigo selaku alat pengaplikasian metode menyulam kain ini. Wakai Boro ini ada dalam 4 warna berlainan, ialah Damaged Black, Damaged Navy, Denim Black, serta Ripped Blue.
Dibuat dengan teknik menyulam kain Boro
Kain Boro sendiri ialah tipe kain hasil sumbat dari sebagian kain dengan metode disulam. Metode banyak dipakai oleh warga Jepang di era Edo. Kala itu material kain semacam sutra serta katun susah diterima. Umumnya cuma dipakai buat busana warga golongan atas. Boro ini jadi pemecahan atas keterbatasan kain buat penuhi keinginan pakaian warga Jepang dikala itu.
“ Dahulu, Boro diketahui selaku busana buat banyak orang tidak sanggup di Jepang. Tetapi bersamaan kemajuan era, metode Boro mempunyai angka seni tertentu. Saat ini kita dapat menciptakan Boro di bermacam produk fesyen, semacam busana, celana, sampai sepatu,” ucap Adiratna Yudha, Tua Product Design Manager Wakai.
Koleksi Wakai Boro terbuat memakai material denim bermutu yang disempurnakan dengan metode Boro. Bentuk yang istimewa membuat sneakers ini dapat dipakai kapanpun serta di manapun.
Teknik Menyulam Motif Nusantara Menjadi Modern
SIAPA duga bila metode memSulam bisa membuat suatu pakaian jadi bagus. Paling utama buat memSulam motif- motif nusantara yang etnik.
Di tangan fesyen pendesain yang telah berpengalaman buat memSulam, suatu corak nampak hidup dalam suatu pakaian. Semacam yang didatangkan 0leh Lenny, Agustin, Samuel Wattimena,dan Stephanus Hammy dalam presc0n Kerajinan Sulam Kalimantan Barat, Sabtu 12 Maret 2016.
Dengan mengangkut corak Kalimantan Barat membuat pakaian nusantara jadi modern, serta stylish. Misalnya saja pada salah satu buatan Stephanus yang luang didatangkan di dalam prescon.
Stephanus mengangkat bentuk pakaian blazer jauh, yang setelah itu diterapkan Sulam bermotif Kalimantan Barat. Motif etnik kuning, biru, merah, pink serta hijau dipadukan dengan corak tribal yang khas membuat pakaian nusantara ini amat menawan.
” Kali ini Stephanus hammy mengenakan blazer buat menerapkan metode menyulamnya, setelah itu ia pula mengenakan corak Kalimantan Barat,” nyata Samuel.
Blazer itu setelah itu dipadukan dengan inner bewarna gelap, serta celana crop yang modern. Kombinasi ini membuktikan bila pakaian nusantara dapat digunakan buat mix match dengan busana modern.
Blazer dengan materi dasar Kalimantan Barat, dengan materi Sulam di Kalimantan Barat. Buatan dari stevanus hamy. Sulam Kalimantan Barat.
” Betul, kedatangan blazer ini membuktikan bila saat ini busana nusantara bisa digunakan buat pakaian modern yang lain, serta tidak kuno,” nyata Samuel.
Sedangkan di bagian lain, busana laki- laki pula disulap ciamik dengan metode memSulam. Pada busana laki- laki corak Kalimantan digunakan selaku perlengkapan jaket. Setelah itu, jaket itu dipadukan dengan sarung etnik yang membuat style laki- laki jadi kasual.
Baca Juga : Metode Dalam Membuat Origami Kodok dari Kertas Lipat
Cara Terbaik Merawat Sulaman
Selaku hasil kerajinan tangan, sulaman membutuhkan perlakuan spesial. Gimana metode terbaik menjaga sulaman?
Pimpinan Komunitas Penggemar Sulam, Salfrida N Ramadhan, menganjurkan supaya owner sulaman mencari ketahui karakter materi kain serta benang Sulam. Tipe materi serta benang Sulam ini memastikan apakah sulaman dapat dicuci ataupun tidak.
Sebisa bisa jadi, bagi Salfrida, materi kain serta benang Sulam mempunyai modul yang serupa alhasil apabila dicuci tidak terdapat pergantian. Misalnya, alas meja meja berbahan katun disulam dengan benang katun. Beliau pula menegaskan buat memilah materi kain Sulam yang tidak gampang pudar.
Tidak hanya itu, owner wajib berjaga- jaga menaruh sulamannya. Salfrida mengatakan penyimpanan tidak wajib di tempat tertutup. Sulaman pula wajib bebas dari air.
“ Aku mempunyai sulaman dari sutra. Sesuatu hari rumah aku bocor, sulaman sutranya kena air hujan. Betul berhamburan, sulaman sutra jadi belel, jadi mengkerut,” ucap Salfrida yang sempat jadi konsul jenderal di Capetown, Afrika Selatan serta kembali kembali ke Indonesia pada 2007.
Membuat sulaman tidaklah masalah gampang. Kerajinan ini mempunyai banyak metode serta karakteristik khas dari masing- masing wilayah, apalagi negeri. Walaupun sedemikian itu, aktivitas memSulam nyatanya mempunyai nilai- nilai yang dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan tiap hari.
Wujud kebahagiaan jiwa yang diterima oleh Salfrida terlihat dari triknya memuja- muja keelokan sulaman. Sehabis memSulam, beliau sering meletakkan sulamannya di dekat tempat tidur.
“ Jadi aku memuja- muja keelokan. Aku buatnya dengan jiwa, dengan suka, serta penuh pengabdian,” tutur Salfrida yang menekuni bermacam metode memSulam dari banyak negeri dikala menjajaki kategori di The Cape Embroiderers’ Guild.