Jenis-jenis Sulaman Berdasarkan Bahan Utama yang harus Diketahui

Jenis-jenis Sulaman Berdasarkan Bahan Utama yang harus Diketahui – Menyulam merupakan salah satu kerajinan tangan yang sudah ada sejak zaman dulu dan kabarnya pertama kali ditemukan di negara Mesir. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya ditemukan peninggalan-peninggalan zaman kuno yang berbentuk sulaman yang menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan yang disulam di atas kulit binatang. Tidak hanya itu, budaya-budaya tradisional yang ada di Mesir juga banyak yang menggunakan kain sulam. Kini, kerajinan tangan menyulam pun sudah sangat berkembang pesat dengan bahan yang beraneka ragam dan hasil yang lebih bervariasi.

Jenis-jenis Sulam Berdasarkan Bahan Utama

1. Sulaman benang
Sulaman benang merupakan kerajinan tangan menghias kain yang menggunakan benang sebagai bahan utamanya. Pengerjaannya dilakukan secara dekoratif dengan memakai beragam jenis teknik tusukan yang dibuat untuk membuat pola atau desain yang diinginkan. Biasanya, sulam benang akan menggunakan teknik sulam yang paling mendasar dengan mengkombinasikan dengan beragam tusukan. Biasanya digunakan untuk hiasan tas, pakaian hingga hijab.

2. Sulaman pita
Sulaman pita merupakan kerajinan tangan menghias kain, dimana pita digunakan sebagai bahan utama. Kelebihan dari jenis sulaman yang satu ini yaitu dapat memberikan efek tiga dimensi karena ukuran pita yang biasanya cenderung lebih besar dari benang. Sebab, bahan pita yang digunakan untuk menyulam ukurannya beragam, maka jenis yang dihasilkan pun akan lebih bervariasi. Berikut adalah ciri-ciri dari sulam pita, diantaranya yaitu:

• Pita akan digunakan sebagai bahan utama untuk menyulam
• Efek yang dihasilkan adalah tiga dimensi karena ukuran pita yang lebih besar dari benang
• Hasilnya lebih bervariasi karena bahan pita sangat beragam.
Umumnya terdapat dua aliram pada sulam pita yang dapat Anda gunakan. Dua aliran tersebut adalah Eropa dan Jepang dengan penjelasan sebagai berikut:

• Aliran Jepang

Pada aliran Jepang, teknik sulaman yang akan digunakan tidak jauh berbeda dari teknik sulam yang lain. Hal yang membedakan hanya terletak apda bahan yang digunakan saja nantinya. Ada banyak teknik sulaman benang yang sangat bisa diaplikasikan pada aliran Jepang dan demikian sebaliknya. Biasanya pita yang digunakan adalah pita satin dan aliran Jepang banyak diimplementasikan pada hiasan di taplak meja, tempat tissue, baju dan masih banyak lagi.

• Aliran Eropa

Tidak seperti aliran Jepang, aliran Eropa akan dikerjakan dengan merangkai pita lebih dulu menjadi suatu bentuk yang diinginkan baru kemudian dilekatkan pada kain. Biasanya, setelah direkatkan selanjutnya akan langsung dijahit dan pita yang digunakan adalah pita organdi.

3. Sulaman payet

Sulaman payet merupakan kerajinan tangan menghias kain yang menggunakan payet atau manik-manik sebagai bahan dasar untuk membentuknya. Teknik sulaman payet akan sangat berbeda dengan sulaman benang maupun pita, karena penggunaan jarum untuk sulam ini juga berbeda dari jarum yang digunakan pada sulaman benang dan pita.

Cara Memasukkan Kain ke Ram Sulam

Ketika menyulam, Anda pasti akan sangat membutuhkan ram sulaman. Biasanya ram sulaman ada banyak jenisnya. Tetapi, yang paling banyak digunakan adalah yang jenis kayu dan plastik bundar. Untuk memasukkan ram ke kain, Anda bisa mengikuti panduan dari salah satu ahli yang sudah mahir dalam bidang ini dalam membuat ram, yaitu :

• Potong kain yang lebih besar dari ram
• Kemudian longgarkan sekrup pada bagian atas ring dan pisahkan kedua bagian ram.
• Berikutnya, letakkan potongan kain di atas ram pada bgian dalam.
• Jika kain sudah berada pada bagian atas ring bagian dalam, selanjutnya tekan ring bagian luar ke bawah di atas ring bagian dalamnya.
• Sekrup dikencangkan sedikit lalu tarik kain agar lebih kencang, setelah kain kencang, maka terakhir kencangkan sekrup.

Jenis-jenis Tusukan pada Kerajinan Tangan Menyulam

Jenis-jenis Tusukan pada Kerajinan Tangan Menyulam – Menyulam menjadi salah satu kerajinan tangan yang bisa dilakukan oleh siapapun. Dimana keterampilan ini akan mengombinasikan antara benang, pitra payet dan benda-benda lainnya yang tujuannya untuk menghasilkan keindahan. Ketika Anda ingin menyulam, ada banyak teknik yang bisa dilakukan, setidaknya terdapat 80 teknik sulaman yang bisa digunakan untuk menghasilkan suatu karya yang indah. Namun dalam pembahasan kali ini hanya akan dibahas beberapa saja. Apa saja? Simak ulasannya sampai selesai ya!

Teknik Dasar dalam Menyulam yang harus Diketahui

– Tusuk Tikam Jejak

Ketika Anda menyulam, tusuk tikam jejak merupakan tusuk yang dikerjakan dengan teratur pada jaraknya yang kecil. Apabila dilihat dari atas, maka hasilnya akan menyerupai seperti jahitan mesin, sedangkan apabila dilihat dari bawah, maka akan tampak seperti jahitan rangkap. Tusuk tikam jejak bisa digunakan untuk mengganti jahitan mesin.

– Tusuk Jelujur

Tusuk jelujur merupakan tusuk sangat sederhana dari tusuk yang lain dan pengerjaannya pun bisa cepat diselesaikan. Anda hanya perlu menusuk benang dari atas ke bawah, lalu dari bawah menuju ke atas dan selanjutnya seperti itu. Biasanya, tusuk ini akan digunakan untuk membuat jahitan yang bersifat sementara dan belum dijahit di mesin. Sebaiknya, dikerjakan mulai dari kanan menuju kiri.

– Tusuk Feston

Tusuk Feston sering juga disebut dengan tusuk selimut. Sebab, biasanya tusuk ini terdapat pada selimut bayi. Tusuk ini biasa digunakan untuk menyelesaikan pinggiran tas atau bahasa lainnya yaitu digunakan untuk menggantikan mesin obras. Tidak hanya itu, tusuk ini juga biasanya akan dipakai untuk menghias bagian tepi kain dan akan digunakan pada pengerjaan kerajinan tangan yang terbuat dari flannel.

-Tusuk Flanel

Tusuk Flanel akan digunakan untuk mengeson atau mengelim pinggiran pakaian yang diobras, dengan bentuk seperti zig-zag namun bersilangan antara atas dan bawahnya.

Tusuk Batang
Tusuk batang biasanya disebu juga dengan tusuk tangkai karena mirip seperti tali tambang. Tusukan ini dilakukan dengan cara mundur dari kiri ke kanan. Apabila And amembuat tusuk ini, maka harus memastikan bahwa letak benang tetap dari mulai pengerjaan hingga selesai. Agar mengetahui rapi atau tidaknya tusuk ini, maka Anda bisa melihat bagian bawah. Hasil tusuk batang baik jika tampak seperti tusuk tikam jejak yang sangat rapi di bagian bawahnya.

-Tusuk Ranting

Biasanya tusuk ranting akan memberikan efek satu arah dan terdapat banyak variasinya, mulai dari tusuk ranting rantai, tulang daun, ranting tertutup dan lain sebagainya. Jenis tusuk ini muncul pertama kali pada abad ke-19 di Inggris, dimana dipakai untuk menghias piama.

-Tusuk silang

Tusuk silang atau yang biasa disebut kruisteek merupakan tusukan yang cara pengerjaannya menyilang-nyilang dengan dua arah yang menyerong. Hasil sulamamnya akan seperti tanda silang yang menyambung teratur dengan jarak yang disesuaikan dengan keinginan Anda. Namun disarankan, pengerjaan tusuk ini dilakukan pada kain yang benang tenunannya dapat dihitung seperti bahan strimin.

-Tusuk rantai

Tusuk rantai akan terlihat seperti sambung menyambung. Penyelesaian tusuk ini harus sediki longgar, apalagi jika yang dikerjakan adalah garis lengkung. Biasanya, tusuk ini akan berperan sebagai pengisi sulaman yang kemudian akan ditutup menggunakan tusuk balut.

-Tusuk Holben

Tusuk holben biasa dikerjakan pada kaiin yang benang pakannya maupun benang lungsinnya mudah dihitung. Setiap bari tusukan ini pengerjaannya dilakukan dua kali atau bolak-balik.

-Tusuk Pipih

Tusuk pipih pengerjaannya lurus dari atas menuju bawah atau sebaliknya dan akan memberi kesan sedikit miring. Tusuk ini biasa disebut dengan tusuk satin akibat dari lembutnya permukaan seperti satin.